Posts

Showing posts from March, 2021

Pensiun Di Usia Dini, Ini Dia Akhir Dari Karir Militer Teddy Rusdy

Image
  Sumber : Google.com Selama menjadi Asrenum tugas Teddy adalah membantu merumuskan kebijakan stategis penyelenggaraan Pertahanan Negara. Misalnya, merumuskan kebijakan perencanaan pembinaan kemampuan personil dan organisasi ABRI dalam rangka pertahanan Negara, merumuskan kebijakan penelitian dan pengembangan doktrin, sarana, dan prasarana ABRI, merumuskan rencana program anggaran, dan lain-lain. Pada saat L.B. Moerdani digantikan oleh Try Sutrisno sebagai Panglima ABRI, Teddy masih menduduki jabatannya sebagai Asrenum. Namun, pada bulan-bulan pertama Try Sutrisno menjabat Teddy sudah merasakan dirinya akan tergusur karena tekanan dari beberapa pihak. Selama menjabat menjadi Asrenum dimasa L.B. Moerdani dan dimasa Try Soetrisno, dirinya pun merasakan suasana yang berbeda di lingkungan ABRI. Dengan berbagai pertimbangan, Teddy Rusdy pun mengajukan diri untuk pensiun dini pada tahun 1992 dari dinas militer yang telah dijalaninya selama 30 tahun. Teddy pun pensiun di usianya yang k

Ini Dia Awal Mula Pergantian Jabatan L.B. Moerdani, Hingga Proyek "De-Benny-Sasi"

Image
  Sumber : Google.com Pada Sidang Umum MPR 10 Maret 1988, Presiden Soeharti menyetujui penggantian Panglima ABRI yaitu Jenderal L.B. Moerdani yang digantikan dengan Jenderal Try Sutrisno. Setelah jabatannya digantikan oleh Try Sutrisno, L.B. Moerdani pun diangkat menjadi Menteri Pertahanan dan Keamanan. Pada saat pergantian L.B. Moerdani oleh Try Sutrisno ini lah yang dianggap sebagai titik awal dari “Proyek De-Benny-Sasi”. Lalu mulailah pergeseran-pergeseran kewenangan, hak, dan tanggung jawab di lingkungan ABRI terjadi. Orang-orang yang dianggap dekat sekali dengan L.B. Moerdani pun dilepas dan digeser dari jabatannya. Salah satu sasarannya tentu saja Teddy Rusdy yang saat itu berpangkat sebagai Marsekal Muda TNI dan juga menjabat sebagai Asisten Perencanaan Umum (Asrenum) ABRI. Pada tahun 1980-1990an menempati jabatan Asrenum merupakan jabatan yang sangat strategis, pasalnya Asrenum ini merupakan bagian dari “otak” Mabes ABRI. Teddy yang menduduki jabatan tersebut sangat mahi

Ini Dia Program Repelita Yang Berhasil Membangun Ekonomi Bangsa, Dan Sisi Lain Masyarakat Akan Tuntutan Demokrasi

Image
  Sumber : Google.com Dengan memulai program Rencana Pembangunan Lima Tahun (Repelita), pembangunan ekonomi mulai bertumbuh dengan baik. Dimulai dengan Repelita Pertama pada tahun 1969-1974, Repelita Kedua 1974-1979, Repelita Ketiga 1979-1984 dimana Program Repelita ini dianggap berhasil dalam membangun ekonomi bangsa. Pada sepanjang tahun 1984-1988 inilah dimana Repelita Keempat akan dimulai, posisi Presiden Soeharto yang semakin kuat dan munculnya kelompok-kelompok bisnis baru yang menggurita. Disisi lain masyarakat, tuntutan demokratisasi pun semakin terdengan. Ada beberapa tindakan pemerintah yang dianggap oleh masyarakat semakin otoriter. Pada saat itulah Jenderal L.B. Moerdani dan jajaran para intelijen menilai bahwa pencalonan Soeharto menjadi Presiden pada tahun 1989-1995 sebaiknya menjadi pencalonannya yang terakhir. Dalam setiap pertemuan intelijen yang sangat terbatas dari mulai analisa dan kesiapan intelijen menghadapi era-Soeharto pada tahun 1995 ternyata dibocorkan

Ini Dia Salah Satu Peristiwa "Besar" Menjelang Pemilu 1987

Image
  Sumber : Google.com Kembali ke tahun 1987-1988, dimana pada saat itu beberapa peristiwa berkelidan di tahun-tahun tersebut. Salah satu peristiwa “besar” tersebut adalah, menjelang Pemilu 1987, Mensesneg Sudharmono diangkat menjadi ketua Golkar. Karena pada Pemilu 1987 Golkar sangat ingin meraih kemenangan mutlak 70 persen, beberapa pengusaha muda pun dilobi untuk masuk mendukung partai Golkar tersebut. Namun, sebagai imbalannya mereka nantinya akan mendapatkan proyek-proyek dari pemerintah. Jenderal L.B. Moerdani selaku panglima ABRI sangat khawatir dengan tekat Sudharmono untuk meraih kemenangan Golkar sebanyak 70 persen dalam Pemilu. Sedangkan sisa suara sebesar 30 persen nantinya akan menjadi jatah untuk PPP dan PDI. L.B. Moerdani yang khawatir nantinya jajaran ABRI akan dijadikan mesin pemenangan oleh Golkar ini dapat berakibat adanya tindakan-tindakan otoriter di lapangan. Dalam pemikiran L.B. Moerdani hal tersebut akan membuat pemerintahan Orde Baru/Golkar akan semakin ti

Ini Dia Sejarah Pesantren "SITI DHUMILLAH", Cikal Bakal Dari Keinginan Teddy Rusdy

Image
  Sumber : Google.com Setelah berpulangnya Teddy Rusdy pada 31 Mei 2018, Istri Teddy yaitu Sri pun harus melipat gandakan tenaganya agar pembangunan pesantren segera terwujud. Alhamdulillah pada tanggal 25 April 2019 prasasti Padepokan Santri Selo Giri “SITI DHUMILLAH” itu ditandatangani oleh Ibu Sri Teddy Rusdy yang menandakan bahwa pesantren telah selesai dibangun. Prasasti tersebut diletakkan di depan pendapa pesantren. Batu tersebut merupakan guguran dari letusan Gunung Merapi dengan ukuran tinggi 170 cm, lebar 140 cm dan tebalnya mencapai 90 cm. Setelah pesantren rampung dibangun bukan berarti ibu Sri bersantai ria. Pada nyatanya tidak mudah dalam mencari calon pengasuk untuk pondok yang mampu mengimplementasikan visi dari ibu Sri Teddy Rusdy tersebut. Hinggal dua tahun setelah berpulangnya Teddy Rusdy , ibu Sri pun masih mencari siapa yang tepat untuk mengurus pondok pesantren tersebut. Sepulangnya perjalanan ibu Sri dari Konya, dirinya pun berkesempatan untuk menumpahk

Ini Dia Awal Mula Tercertusnya Pesantren Milik Teddy Rusdy

Image
  Sumber : Google.com Teddy Rusdy   mengikrarkan niatnya ingin mewakafkan sebidang tanah yang luasnya sekitar 3 hektar di Cijeruk, Bogor, Jawa Barat untuk di jadikan pesantren pada saat ulang tahunnya yang menginjak ke-75 tahun. Sang istri yaitu Sri pun berniat mendirikan pesantren dengan basic tetap menjaga sekaligus memelihara kearifan lokal yang merupakan salah satu bagian dari ikhtiar Teddy   untuk turut serta dalam membentengi generasi muda muslim Indonesia dari propaganda ala JSM yang rawan diperalat oleh kelompok semacam PPRII. Berpulangnya Teddy membuat ibu Sri merasa kehilangan dan terkejut, pasalnya ibu Sri harus melipat gandakan energinya untuk sesegera mungkin “membayar hutang” mewujudkan pembangunan pesantren tersebut. Teddy Rusdy   berpulang ke rahmatullah pada hari kamis malam jumat, tepatnya pada tanggal 31 Mei 2018 yang dimana pada saat itu bertepatan dengan malam ke-17 Ramadhan. Sumber : islami.co

Dianggap Akan Mendongkal Kekuasaan Soeharto, L.B. Moerdani Dicopot Dari Jabatannya!

Image
  Sumber : Google.com Berakhir sudah sepak terjang Teddy Rusdy bersama dengan L.B. Moerdani dalam membangun intelijen RI yang tangguh. Pasalnya L.B. Moerdani dituding akan mendongkel kekuasaan Presiden Soeharto. Pada saat intelijen RI tumbuh sangat kuat, L.B. Moerdani pun diganti. Soeharto tidak rela jika ada “rumput lain yang tumbuh”. Soeharto tidak ingin jika ada orang lain yang bersaing dengan dirinya. Teddy yang sangat mengenal L.B. Moerdani pun masih mengingat bahwa L.B. Moerdani pernah berkata kepadanya bahwa dirinya sadar sebagai seorang Indo yang mempunyai darah Jerman/Belanda dari ibu dan beragama katolik ini berulang kali berbicara kepada Teddy bahwa dirinya tidak akan mungkin menjadi Presiden RI. Teddy sadar bahwa apa saja yang powerfull akan memunculkan iri hati. Teddy mengatakan bahwa L.B. Moerdani sudah mengadakan assessment intelijen, jika pada saatnya Kopkamtib harus bubar. Karena pada dasarnya Kopkamtib adalah ekstra structural. Hanya saja, jikalau Kopkamtip sampa

Akhir Dari Operasi Pesawat "Woyla", Akankah Badan Intelijen RI Berhasil?

Image
  Sumber : Google.com Untuk mempermudah Operasi Pembebasan Woyla, Teddy meminta pihak Garuda Indonesia menyediakan satu jenis DC-9 sebagai simulasi operasi dari Pembebasan Woyla. Karena Teddy harus mempelajari sistem elektronik, elektrik dan optic di kokpit pesawat “Woyla”. Pada tanggal 31 Maret 1981 tepatnya sekitar pukul 02:45 WIB, 30 orang Kopassandha berhasil mendobrak dan masuk kedalam pesawat. Lima pelaku pembajakan pesawat Woyla pun berhasil dilumpuhkan. Namun, Letnan Ahmad Kirang dan Pilot Herman Rente gugur dalam operasi tersebut. Teddy   sempat mengoperasikan panel elektrik dan elektronik pada pesawat Woyla untuk mempermudah operasi. Pelaku pembajakan “Woyla” ini sebenarnya sudah terendus oleh Teddy sejak intelijen yang disusupkan oleh Teddy ditemukan tewas pada jam tiga pagi menjelang pembajakan Woyla. Teddy sudah mencurigai kelompok Komando Jihad Kelompok Imron dalam analisa yang dilihat olehnya. Karena sebelumnya kelompok tersebut telah menyerang pos polisi di Cicend

Ini Dia Operasi "Pembebasan Woyla" Yang Merupakan Puncak Eksistensi Dari Intelijen RI

Image
  Sumber : Google.com Operasi Woyla merupakan operasi pembebasan pesawat DC-9 Woyla, milik Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan 206 tujuan Jakarta-Medan yang dibajak pada tanggal 28 Maret 1981. Eksistensi intelijen Indonesia pada saat era Teddy Rusdy mencapai puncaknya pada saat operasi “Pembebasan Woyla” tersebut. Pada saat itu, si pembajak memaksa pilot untuk menerbangkan pesawat tersebut ke Kolombo, Sri Lanka. Namun, karena keterbatasan bahan bakar, pesawat pun diarahkan ke Malaysia dan selanjutnya ke Bandara Don Muang, Thailand. Teddy yang saat itu menjabat sebagai Paban VII Staf Intel Hankam sempat diminta oleh L.B. Moerdani untuk menghubungi menteri Dalam Negeri Malaysia yaitu Datuk Ghazali Syafei untuk menghentikan pesawat “Woyla” tersebut agar tidak keluar dari Malaysia. Namun sayangnya permintaan tersebut tidak dapat dipenuhi. Karena tidak ada pilihan lain, akhirnya operasi pembebasan tersebut dilakukan di Don Muang. Lalu disiapkan 35 anggota Kopassandha (Kopassus

Dengan Cover Bantuan Kemanusiaan, Akankah Operasi Rahasia Ini Berhasil?

Image
  Sumber : Google.com Setelah mendapatkan persetujuan dari Presiden Soeharto agen Intelijen Hankam pun langsung ditugaskan untuk mengumpulkan senjata dari produk dari Uni Soviet yang ada di gudang-gudang senjata milik ABRI. Setidaknya disana masih terkumpul logistic dan persenjataan untuk kelengkapan dua battalion infantri. Dengan menggunakan Boing 707 Pelita Air Service senjata pun diangkat menuju Rawalpindi, Pakistan Utara, melalui Diego Gracia dengan cover bantuan kemanusiaan. Pada Juli 1981 senjata yang diselipkan di antara kotak obat-obatan tersebut dibawa ke Attock, Nowshera, Peshawar melalui Khyber Pass. Dalam operasi rahasia ini Teddy yang langsung terjun untuk mengkomandoi. Bantuan yang datang pun segera diterima oleh pimpinan Mujahidin di Nagarhar. Sumber : matranews.id

Ini Dia Salah Satu Contoh Kedekatan Teddy Rusdy Dengan Kelompok Pejuang Mujahidin Afghanistan

Image
  Sumber : Google.com Teddy Rusdy merupakan seorang yang menjunjung tinggi profesionalisme sebagai Intelijen sejati. Tidak heran jika dirinya dekat dengan semua kalangan. Kendati dirinya dekat dengan intelijen Israel yang notabennya musuh islam, Teddy juga menjalin hubungan dekat dengan dunia islam. Salah satu kelompok yang dikenal dekat dengan sosok Teddy adalah pejuang Mujahidin Afghanistan. Pada saat itu Teddy terlibat langsung kedalam operasi khusus bantuan pasokan senjata dari Indonesia yang dikirim untuk pada Mujahidin Afghanistan. Hal tersebut disepakati dalam pertemuan rahasia antara Kepala Intelijen Pakistan dengan Intelijen Indonesia. Dalam kesepakatan tersebut Intelijen Indonesia akan memasokkan senjata buatan Uni Soviet yang ada di Indonesia untuk para Mujahidin yang sedang berjuang melawan pasukan Uni Soviet. Setelah mendapatkan persetujuan dari Presiden Soeharto agen Intelijen Hankam pun langsung ditugaskan untuk mengumpulkan senjata dari produk dari Uni Soviet yan

Ini Dia Pendapat Intelijen Israel Tentang Teddy Rusdy

Image
  Sumber : Google.com Teddy   adalah person of contact dan point of contact Israel ke RI baik di level pemerintahan, pusat kekuasaan dan Intelijen RI, dimata Israel. Maka dari itu, tidak salah juka Teddy lah yang bertanggung jawab atas pelaksanaan semua proyek operasi Alpha, mulai dari hal-hal yang strategis sampai ke operasional. Bahkan Teddy juga memimpin operasi yang membongkar empat buah pesawat A-4E Skyhawk sekaligus. Operasi pemindahan 32 pesawat A-4E Skyhawk dari pelabuhan laut Elat di Israel ke Tanjung Priok di Jakarta pun dipimpin oleh Teddy. Operasi ini tergolong incredible operation dan berhasil menuai kesuksessan. Hingga sampai di penghujung tahun 1980, dimana 32 pesawat Skyhawk tiba di Indonesia tanpa diketahui oleh media massa dan masyarakat dari mana asalnya pesawat tersebut. Pada HUT ABRI tepatnya pada 5 Oktober 1980 merupakan penampilan pertama dari pesawat A-4E Skyhawk di hadapan publik bersama dengan pesawat F5 Tiger II dari Skadron Udara 14. Pada tahun 1982 Peme

Bersama Dengan Teddy Rusdy, L.B. Moerdani Berhasil Menyusun Sebuah Inteligence Community

Image
  Sumber : Google.com Setelah meletusnya peristiwa “Malari”, Presiden Soeharto meminta langsung Mayjen L.B. Moerdani untuk menata ulang intelijen RI. Dengan mengutamakan seluruh badan intelijen ABRI, Kopkamtib dan nasional, yaitu Asisten Intelijen ABRI, Pusat Intelijen Strategis, Asisten Intelijen Kopkamtib, Satuan Tugas Screening Pusat, Satuan Tugas Intelijen Kopkamtib, dimana Mayjen L.B. Moerdani lah sebagai pemimpin dan Wakil Kepala Bakin nya. Tidak mudah untuk menata ulang intelijen NKRI, khususnya reabilitas dan solidaritas produk-produk intelijen Negara. Untuk menata ulang organisasi intelijen L.B. Moerdani meminta waktu selama sepuluh tahun. Dalam hal ini dapat diartikan bahwa L.B. Moerdani selama sepuluh tahun siap untuk tidak ganti jabatan dan juga sekaligus tidak naik pangkat. L.B. Moerdani bersama Teddy Rusdy berhasil menyusun sebuah intelligence community dari tujuh badan intelijen yang dipimpin oleh satu komandan. Ketika itu L.B. Moerdani juga menjabat sebagai Wakil K

Memiliki Sikap Tegas Dan Akal Yang Cerdas, Inilah Awal Mula Teddy Rusdy Masuk Ke Barisan Intelijen Hankam

Image
  Sumber : Google.com Jenderal bintang dua yang menghabiskan dua pertiga karir militernya di intelijen Hankam ini dikenal memiliki konsep emerlang terkait dengan intelijen. Bersama dengan Jenderal TNI L.B. Moerdani, Teddy Rusdy berhasil membangun suatu siste, intelijen yang solid, terpusat, reliable, akurat, relevan, dan timely untuk NKRI. Pada Sesko ABRI tepatnya di tahun 1974, Teddy berhasil membuat analisa yang cukup berani, karena mengandung politik tingkat tinggi. Bagaimana tidak? Teddy yang pada saat itu berpangkat Mayor Udara menyatakan bahwa “Peristiwa Malari 1974” itu merupakan klimaks dari rival top level antara Aspari Presiden Soeharto yaitu Letjen TNI Ali Murtopo dengan Jenderal Sumitro, Pangkopkamtib/Wapangab (1971-1974). Sikap tegas dan akal cerdas yang dimiliki Teddy lah yang akhirnya membuat Asisten Intelijen Hankam/Kopkamtib L.B. Moerdani menarik Teddy untuk masuk ke barisan Intelijen Hankam. Pasca meletusnya “Malari”, Presiden Soeharto langsung menugaskan Mayjen L

Teddy Rusdy Cucu Seorang Digulis Yang Berhasil Mendapatkan Penghargaan Bintang Shakti Dalam Operasi "Trikora"

Image
  Sumber : Google.com  Salah satu persiapan untuk membangun kekuatan TNI Angkatan Udara, Angkatan Laut, dan Angkatan Darat adalah dengan mempersenjatai diri menggunakan peralatan-peralatan utama sistem senjata yang modern. Salah satunya adalah dengan menyiapkan para penerbang utama. India yang mewarisi sistem senjata dan sistem pendidikan Inggris pun membuka pintu untuk melatih pada taruna navigator di Indian Air Force Flying Collage, di Jodhpur, Rajasthan. Untuk pendidikan tersebut dipilihlah empat calon perwira yang akan dilatih di India, dan ternyata Teddy Rusdy masuk kedalam salah satunya. Pada tahun 1963 sepulangnya dari India, Teddy sudah menjadi bagian dari operasi Trikora untuk membebaskan Irian Barat di daerah operasi Morotai. Teddy saat itu menerbangkan pesawat Albatros (PB) dan Catalina (PBY) yang mampu terbang selama delapan jam. Pesawat ini dibilang sangat ideal untuk tugas-tugas infiltrasi menerobos pertahanan Belanda, menurunkan pasukan Intel dan membawa logistik.

Awal Mula Demokrasi Terpimpin! Akankah Teddy Rusdy Lolos Seleksi Pendidikan Militer?

Image
  Sumber : Google.com Pada 1959 tepat sepuluh tahun Yai Zis pulang dari Boven Digoel, Teddy pun lulus dari SMA I Budi Utomo, Jakarta. Pada saat itu Presiden Soekarno yang selama masa Demokrasi Liberal hanya menjadi symbol pun mengambil kendali kembali melalui Dekrit Presiden tepatnya pada 5 Juli 1959. Hal tersebut dikenal dengan sistem politik dengan era Demokrasi Terpimpin, Presiden Soekarno, Pemimpin Besar Revolusi, Panglima Tertinggi, mencanangkan Tri Komando Rakyat atau yang dikenal dengan Trikora, seruan dan perintah untuk membebaskan Irian Barat. Teddy   sebagai anak muda dengan gelora darah dalam tubuhnya yang membara pun terdorong untuk ikut memasuki pendidikan militer. Dirinya mendaftarkan diri untuk masuk ke TNI Angkatan Udara pada tahun 1960 dan dua tahun setelahnya dirinya pun dilantik menjadi Letnan pada tahun 1962. Pada saat itu TNI Angkatan Udara, Angkatan Laut, dan Angkatan Darat sedang membagun kekuatan untuk mempersenjatai diri dengan peralatan-peralatan utama

Kepulangan Yai Zis! Kabar Buruk Atau Kabar Baik Yang Menghampiri?

Image
  Sumber : Bombastis.com  Pada tahun 1949 Yai Zis pun akhirnya pulang, hal ini dikarenakan penyerahan kedaulatan dari Belanda ke Indonesia telah dilkukan. Setelah 21 tahun berpisah oleh keluarganya, Yai Zis sangat senang karena dapat kembali ke kampong halamannya yang terletak di Banten. Namun, kebanggaan dan kebahagiaan Yai Zis pun hanya sementara dan berganti dengan perasaan sedih. Pasalnya setelah sekian lama tanpa ada kabar sang istri ternyata telah menikah lagi dengan orang lain. Ketika Yai Zis dibuang ke Boven Digeol pada tahun 1929 dirinya masih berusia 35 tahun, dengan meninggalkan seorang istri dan empat orang anak. Sedangkan sang istri pada saat itu masih berusia 33 tahun. Sejak saat penangkapan hingga bertahun-tahun berada dalam pembuangan, Yai Zis kehilangan komunikasi dengan keluarganya. Maka, tidak heran jika kemudian sang istri telah menikah lagi dan telah melahirkan dua orang anak. Pada tahun 1959 tepatnya setahun setelah Yai Zis pulang, Teddy pun lulus dari SMA

Haji Muhammad Zis Seorang Aktivis Serekat Islam (SI) Yang Diasingkan Ke Boven Digoel

Image
  Sumber : Wikiwand Haji Muhammad Zis adalah seorang Digulis atau tahanan kamp pembuangan colonial Belanda di Boven Digoel, Papua. Boven Digoel sendiri adalah tempat pembuangan para pejuang politik dan kemerdekaan yang didirikan pemerintahan colonial Belanda pada 1927. Yai Zis atau yang dikenal dengan nama Yai Kepuh (nama sebuah desa di Padeglang, Banten) ini tinggal disana lebih dari sepuluh tahun. Siapa sih Yai Zis atau Yai Kepuh ini? Yai Zis adalah kakek dari Teddy Rusdy , dirinya merupakan seorang aktivis Sarekat Islam (SI) di Banten. Karena gerakannya yang dinilai anti-Belanda maka dirinya pun ditawan oleh Belanda pada tahun 1928 dan setahun kemudian dibuang ke Boven Digoel yang juga menjadi tempat pembuangan bagi para tokoh pergerakan nasional Indonesia seperti Marco Kartodikromo, Mohammad Hatta, dan Sutan Sjahrir. Yai Zis saat itu dibuang ke Boven Digoel karena terlibat aksi pemberontakan para kiai di Banten pada 1927-1928. Pada akhirnya Yai Zis dibuang dengan kurang lebih 1

Di Hari Peresmiannya SMA Taruna Nusantara Melantik Sebanyak 281 Siswa Yang Sudah Diseleksi

Image
  Sumber : Taruna Nusantara Pada Sabtu tepatnya tanggal 14 Juli 1990, Kampus SMA Taruna Nusantara pun diresmikan oleh Menteri Pertahanan dan Kemanan L.B. Moerdani dan ditandai dengan penandatanganan prasasti yang bertuliskan : “Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Kampus SMA Taruna Nusantara dipersembahkan untuk masa depan Bangsa dan Negara”. Dihari yang sama, Panglima ABRI Jenderal TNI Try Sutrisno, selaku Inspektur Upacara meresmikan dimulainya pendidikan angkatan pertama dari SMA Taruna Nusantara. Sebanyak 281 siswa dilantik pada hari itu, tentunya mereka setelah melalui proses seleksi ketat dan berlapis-lapis terhadap remaja-remaja lulusan sekolah lanjutan tingkat pertama dari seluruh wilayah Indonesia. Sebagaimana umumnya sekolah lanjutan tingkat atas di Indonesia, pendidikan di SMA Taruna Nusantara berlangsung selama tiga tahun. Sampai saat ini, SMA Taruna Nusantara telah meluluskan 30 angkatan, dengan alumni berjumlah kurang lebih 9.000 orang, tersebar di seluruh Indonesia dan

Keyakinan L.B. Moerdani Terhadap Teddy Rusdy Dalam Menyiapkan Generasi Penerus Cita-Cita Perjuangan Bangsa

Image
  Sumber : Pinterest L.B. Moerdani sangat yakin bahwa Teddy Rusdy  adalah orang yang tepat untuk dapat mengemban tugas yang mulia yaitu menyiapkan generasi penerus cita-citaa perjuangan bangsa. Berbekal oleh pengalaman Teddy yang sudah sangat banyak, dimulai dari pengalaman tempur dalam Operasi Naga untuk membebaskan Irian Barat, dimana yang pada saat itu dianugerahi dengan bintang jasa tertingg yaitu, Bintang Sakti Maha Wira. Banyak pengalaman Teddy yang diyakini oleh L.B. Moerdani dapat menyiapkan generasi penerus cita-cita perjuangan bangsa, yaitu Teddy pernah menjabat sebagai Ketua DPD Golkar untuk Lombok Barat di bidang penugasan territorial. Belum lagi pengalamannya di bidang intelijen yang selalu melibatkan Teddy di setiap operasi yang sangat rahasia. Itulah sebabnya Teddy sangat dipercaya oleh L.B. Moerdani untuk menjabat sebagai Ketua Umum pertama Lembaga Perguruan Taman Taruna Nusantara, dengan tugas menyiapkan pendirian dari SMA Taruna Nusantara tersebut. Teddy dibantu o

Ini Dia SMA Taruna Nusantara Yang Merupakan Cikal Bakal Dari Operasi Intelijen

Image
  Sumber : Tanggerangnews.com Berdirinya sekolah SMA Taruna Nusantara ini merupakan salah satu hasil dari operasi intelijen. Mungkin masih banyak yang belum tahu jika kelahiran sekolah ini dibidani oleh orang-orang yang berlatar belakang intelijen, yakni yang bertugas di Badan Intelijen Strategis Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (BAIS ABRI). Awal mula ide dari pendirian SMA Taruna Nusantara ini merupakan dari analisis intelijen BAIS, yaitu Jenderal TNI L.B. Moerdani yang pada saat itu menjabat sebagai Panglima ABRI. Pada saat itu L.B. Moerdani mempelajari sejarah bangsa-bangsa dunia dan strategi-strategi yang mereka akan persiapkan dalam menyongsong abad ke-21. Pada abad ke-20 arus globalisasi mengalir sangat deras di berbagai bidang yang semakin menguburkan batas-batas budaya, peradaban, bahkan bangsa dan Negara. Dari hal tersebut, L.B. Moerdani   menyimpulkan bahwa bangsa-bangsa yang akan menjadi penyitas di abad ke-21 adalah mereka yang sanggup menyesuaikan diri dengan kem

Pensiun Di Usia Dini, Teddy Rusdy Meninggal Pada 31 Mei 2018

Image
Sumber : matranews.id Karena kinerjanya yang dinilai bagus, Teddy yang pada saat itu berpangkat sebagai Asrenum Pangab mendapatkan sorotan dari para seniornya. Teddy pun dinilai pantas menduduki Kepala Staf AU oleh para seniornya. Dengan banyaknya keberhasilan Teddy Rusdy dalam mendampingi L.B. Moerdani pada Desember 1989 Teddy dinilai telah berhasil mengharumkan kembali nama TNI-AU dari yang sebelumnya pernah tercoreng karena rumor terlibat dalam pemberontakkan 1965. Setelah dirinya merenungi perjalanannya yang panjang, Teddy pun memilih untuk tetap setia mendampingi L.B.Moerdani sebagai Asrenum Pangab dan melepaskan kesempatan sebagai KASAU dan pangkat Marsekal Jenderal penuh TNI AU. Teddy merasa kesetiaannya kepada sosok nasionalis dan patriotis seperti L.B. Moerdani sudah cukup baginya. Pada akhirnya Teddy Rusdy mengajukan pensiun dini pada 1992 setelah dirinya mengantongi banyak pengakuan atas pengabdiannya dari Negara Indonesia dan beberapa Negara sahabat. Jabatan terakhir

Ini Dia Keputusan L.B. Moerdani Dengan Teddy Rusdy Yang Dibilang Cukup Berani

Image
  Sumber : tribunnews.com Teddy Rusdy dihadirkan oleh L.B. Moerdani untuk menyelesaikan masalah dan memudahkan atasannya dalam mengambil keputusan-keputusan yang strategis. Semuanya yang Teddy kerjakan pun terbukti berhasil dan dituntaskan dengan baik. Termasuk diantaranya adalah dengan merombak lembaga ABRI contohnya dengan memotong anggran ABRI, meningkatkan efisiensi ABRI dan meningkatkan profesionalisme ABRI. Karena hal tersebut dan kerjakerasnya membuat dirinya pun berhasil meraih cita-citanya yaitu dengan mendapatkan pangkat sebagai Marsekal Muda pada 1 Juni 1986. Namun sebelum dirinya mendapatkan gelar tersebut Teddy mendapatkan tawaran untuk menjadi Bupati Lombok Barat atas usul masyaraka. Setelah merenung dan memikirkan banyak hal dirinya pun menolak tawaran untuk menjadi Bupati Lombok Barat tersebut dan meneruskan cita-citanya. Dalam perombakan lembaga ABRI tersebut L.B. Moerdani yang dibantu dengan Teddy Rusdy pun menghapus struktur Komando Wilayah Pertahanan (Kowilha

Ini Dia Beberapa Tugas Musykil Yang Dikerjakan Oleh Teddy Rusdy Dan L.B. Moerdani

Image
  Sumber : Google.com Pada 1 Juni 1986 akhirnya Teddy Rusdy berhasil meraih cita-citanya yaitu menjadi Marsekal Muda. Pangkat ini ia dapatkan setelah dia merenung dan menolak tawaran untuk menjadi Bupati Lombok Barat. Didampingi oleh L.B. Moerdani, Teddy pun berhasil mendapatkan pangkat Marsekal Mudanya karena kerja kerasnya sebagai ABRI dengan menjadi Asisten Perencanaan Umum (Asrenum). Pada masa itulah Teddy turut serta dalam membangun intelijen Indonesia dan membenahi lembaga ABRI bersama dengan L.B. Moerdani. Kedekatan mereka pun mulai terjalin sejak Teddy menganalisa tentang ceramah pembekalan yang diberikan oleh L.B. Moerdani. 20 tahun kemudian mereka bersama dan menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan oleh Negara kepada mereka, bahkan yang musykil sekalipun. Tugas musykil yang mereka pernah kerjakan adalah mengembalikan dana Pertamina yang dikorupsi di luar negeri dan membantu para pejuang Mujahidin Taliban di Afghanistan. Semua tugas tersebut disampaikan langsung oleh

Pensiun Di Usia Produkif, Perlahan "De-Benny-Sasi" Pun Terungkap

Image
  Sumber : Geotimes Selama Menjadi Asrenum tugas Teddy adalah membantu merumuskan kebijakan strategis penyelangaraan Pertahanan Negara. Misalnya, merumuskan kebijakan perencanaan pembinaan kemampuan personil dan organisasi ABRI dalam rangka pertahanan Negara, merumuskan kebijakan penelitian dan pengembangan doktrin, sarana, dan prasarana ABRI, merumuskan rancana program dan anggaran, dan lain-lain. Pada saat Try Soetrisno menjabat sebagai Panglima ABRI, Teddy masih menduduki jabatan sebagai Asrenum. Namun, pada bulan-bulan pertama dirinya sudah mulai merasakan bahwa dia akan tergusur karena tekanan dari beberapa pihak. Setelah dua tahun menjadi Asrenum di masa Pangab L.B. Moerdani dan empat tahun menjadi Asrenum di masa Pangan Try Soetrisno, dirinya pun merasakan suasana yang berbeda di lingkungan ABRI. Dengan berbagai pertimbangan pada tahun 1992 Teddy Rusdy pun mengajukan diri untuk pensiun dini dari dinas militer yang telah dijalaninya selama 30 tahun. Teddy pensiun di usiany

Penggantian L.B. Moerdani Di Setujui, Akankah Teddy Rusdy Terkena Dampak "De-Benny-Sasi"?

Image
  Sumber : Google.com.  Presiden Soeharto menyetujui penggantian Panglima ABRI yaitu Jenderal L.B. Moerdani yang digantikan dengan Jenderal Try Sutrisno pada Sidang Umum MPR 10 Maret 1988. Setelah digantikan oleh Try Sutrisno, L.B. Moerdani pun diangkat menjadi Menteri Pertahanan dan Keamanan. Pada saat penggantian L.B. Moerdani oleh Try Sutrisno ini yang dianggap sebagai titik awal dari “Proyek De-Benny-Sasi”. Mulailah pergeseran-pergeseran kewenangan, hak, dan tanggung jawab di lingkungan ABRI. Orang-orang yang dianggap dekat sekali dengan L.B. Moerdani pun dilepas dan digeser dari jabatannya. Salah satu sasarannya tentu saja Teddy Rusdy yang saat itu berpangkat Marsekal Muda TNI dan menjabat sebagai Asisten Perencanaan Umum (Asrenum) ABRI. Jabtan Asrenum yang pada tahun 1980-1990an merupakan jabatan yang sangat strategis, pasalnya Asrenum ini bagaikan “otak” dari Mabes ABRI.   Teddy yang menduduki jabatan tersebut sangat mahir dalam menyusun kebijakan strategis ABRI. Maka pan

Ini Dia Program Rencana Pembangunan Lima Tahun dan Misi Intelijen Yang Bocor

Image
  Sumber : Google.com Pembangunan ekonomi bertumbuh dengan baik dengan memulai program Rencana Pembangunan Lima Tahun (Repelita), Repelita Pertama dimulai dari tahun 1969-1974, Repelita Kedua dimulai pada tahun 1974-1979, Repelita Ketiga dimulai pada tahun 1979-1984 dan Program Repelita ini dianggap berhasil membangun ekonomi bangsa. Sepanjang tahun 1984-1988 ini adalah masa dimana Repelita Keempat dimulai, posisi Presiden Soeharto pun semakin kuat dan muncul kelompok-kelompok bisnis baru yang menggurita. Di sisi lain masyarakat, tuntutan demokratisasi pun semakin terdengar. Beberapa tindakan pemerintah dianggap masyarakat semakin otoriter. Pada saat itulah Jenderal L.B. Moerdani dan jajaran para intelijen menilai bahwa pencalonan Soeharto menjadi Presiden pada 1989-1995 sebaiknya menjadi yang terakhir. Dalam berbagai pertemuan intelijen yang sangat terbatas dari mulai analisa dan kesiapan intelijen menghadapi era-Soeharto pada 1995 ternyata dibocorkan kepada Presiden Soeharto. K

Adanya Kecurangan Dalam Kemenangan Mutlak 70 Persen Golkar Tahun 1987

Image
  Sumber : Google.com Karena Mensesneg Sudharmono sangat ingin Golkar meraih kemenangan mutlak 70 persen pada Pemilu 1987, beberapa pengusaha muda pun dilobi untuk masuk mendukung Golkar. Sebagai, imbalannya mereka nantinya akan mendapat proyek-proyek dari pemerintah. Jenderal L.B. Moerdani selaku Panglima ABRI, khawatir dengan tekat Sudharmono untuk meraih kemenangan Golkar sebanyak 70 persen dalam Pemilu. Sedangkan sisa suara sebesar 30 persen menjadi jatah PPP dan PDI. L.B. Moerdani yang khawatir jajaran ABRI akan dijadikan mesin pemenangan oleh Golkar yang   dapat berakibat adanya tindakan-tindakan otoriter di lapangan. Dalam pemikiran L.B. Moerdani hal tersebut akan membuat pemerintahan Orde Baru/Golkar akan semakin tidak terkontrol, tidak dapat diawasi, dan berpotensi menuju otoritarian. Padahal pada saat itu kesadaran politik rakyat Indonesia semakin baik dan semakin tinggi. Selain itu, proyek pemenangan 70 persen suara untuk Golkar ini akan menjadi beban berat bagi jajara

Hal Inilah Yang Memprakasai "De-Benny-Sasi"

Image
  Sumber : Google.com Salah satu ungkapan yang sering dikaitkan dengan L.B. Moerdani dan Teddy Rusdy adalah “De-Benny-Sasi”. Ini merupakan semacam   rencana pembatasan ruang gerak orang-orang yang diklam dekat dengan L.B. Moerdani dan salah satu orang tersebut adalah Teddy Rusdy . Kembali ke tahun 1987-1988 yang rupanya ada beberapa peristiwa berkelidan di tahun-tahun tersebut. salah satu peristiwa “besar” tersebut misalnya, menjelang Pemilu 1987, Mensesneg Sudharmono diangkat menjadi Ketua Golkar. Karena sangat ingin Golkar meraih kemenangan mutlak 70 persen pada Pemilu 1987, beberapa pengusaha muda pun dilobi untuk masuk mendukung Golkar. Sebagai I,balannya mereka nantinya akan mendapat proyek-proyek dari pemerintah. Jenderal L.B. Moerdani selaku Panglima ABRI, khawatir dengan tekat Sudharmono untuk meraih kemenangan Golkar sebanyak 70 persen dalam Pemilu. Sedangkan sisa suara sebesar 30 persen menjadi jatah PPP dan PDI. Sumber : indonesiana.id  

Ini Dia Sebidang Tanah Yang Di Wakafkan Teddy Rusdy Pun Sudah Menjadi Pondok Pesantren

Image
  Sumber : Google.com Pada saat ulang tahun yang ke-75, Teddy Rusdy mengikrarkan niat ingin mewakafkan sebidang tanah yang luasnya sekitar 3 hektar di Cijeruk, Bogor, Jawa Barati untuk di jadikan pesantren. Sri (istri Teddy ) pun berniat mendirikan pesantren dengan basic tetap menjaga sekaligus memelihara kearifan lokal yang merupakan salah satu bagian dari ikhtiar Teddy untuk turut serta dakam membentengi generasi muda muslim Indonesia dari propaganda ala JSM yang rawan diperalat oleh kelompok semacam PPRII. Namun, sampai berpulangnya beliau ke rahmatullah pada hari kamis malam jumat tepatnya pada 31 Mei 2018 yang dimana saat itu bertepatan dengan malam ke-17 Ramadhan. Berpulangnya Teddy membuat ibu Sri merasa kehilangan dan terkejut, pasalnya ibu Sri harus melipat gandakan energinya untuk sesegera mungkin “membayar hutang” mewujudkan pesantren tersebut. Pada tanggal 25 April 2019 prasasti Padepokan Santri Selo Giri “SITI DHUMILLAH” itu pun ditandatangani oleh ibu Sri Teddy Ru

Ini Dia Biografi Marsekal Muda TNI (Purn) Teddy Rusdy

Image
  Sumber : Google.com Pemilik nama Marsekal Muda TNI (Purn) Teddy Rusdy ini lahir di Jakarta, 11 Mei 1939 dan lahir dalam agama islam. Dirinya menempuh pendidikan di SMA Boedi Oetomo pada tahun 1959, Air Force Flying College, India pada tahun 1961, Sekkau Angkatan 11 pada tahun 1971, dan Sesko ABRI Bagian Laut Angkatan ke-1 pada tahun 1978. Teddy pun mengikuti sejumlah oraganisasi diantaranya adalah dirinya pernah menjabat sebagai Ketua DPD Golkar Lombok Barat pada tahun 1972, dan menjadi Sekretaris DPD Golkar Prov Nusa Tenggara Barat pada tahun1973. Karirnya di dunia militer pun bisa dibilang cukup baik karena kenaikan pangkat yang selalu Teddy terima, ini dia jenjang karir Teddy Rusdy dari masa ke masa : – Pav Skad 42 Wops Iwy (1963) – Pa. Ops. Lanu Iwy (1969) – Dan Lanu Rembiga (1969) – Dan Denma Makodau VI (1970) – Karo Paban VI/Milhan Sintel Hankam (1974) – Patun Seskogab, Bandung (1979) – Paban VIII Staf Intel Hankam (1980) – Direktur “E”/Renlitbang BAIS (