Pensiun Di Usia Produkif, Perlahan "De-Benny-Sasi" Pun Terungkap
Sumber : Geotimes |
Selama
Menjadi Asrenum tugas Teddy adalah membantu merumuskan kebijakan strategis
penyelangaraan Pertahanan Negara. Misalnya, merumuskan kebijakan perencanaan
pembinaan kemampuan personil dan organisasi ABRI dalam rangka pertahanan Negara,
merumuskan kebijakan penelitian dan pengembangan doktrin, sarana, dan prasarana
ABRI, merumuskan rancana program dan anggaran, dan lain-lain.
Pada saat
Try Soetrisno menjabat sebagai Panglima ABRI, Teddy masih menduduki jabatan
sebagai Asrenum. Namun, pada bulan-bulan pertama dirinya sudah mulai merasakan
bahwa dia akan tergusur karena tekanan dari beberapa pihak.
Setelah dua
tahun menjadi Asrenum di masa Pangab L.B. Moerdani dan empat tahun menjadi
Asrenum di masa Pangan Try Soetrisno, dirinya pun merasakan suasana yang
berbeda di lingkungan ABRI.
Dengan berbagai
pertimbangan pada tahun 1992 Teddy Rusdy pun mengajukan diri untuk pensiun dini
dari dinas militer yang telah dijalaninya selama 30 tahun. Teddy pensiun di
usianya yang ke 52 tahun dan masih dapat dikatakan usia yang produktif.
Belakangan,
ketika banyak personil ABRI memasuki masa pensiun, anatomi isu “De-Benny-Sasi” ini
menemukan bentuknya. Menurut TeddyRusdy, Pak Try Soetrisno pernah mengisahkan bahwa beliau sempat tiga kali
diminta oleh beberapa perwira Angkatan Darat dan pak Harto untuk mengganti
Teddy Rusdy dari jabatannya sebagai Asrenum Pangab. Namun Pak Try menolak
permintaan itu. Alasannya, saat itu Teddy masih sangat dibutuhkan. Selama
beberapa bulan memimpin Mabes ABRI, beliau menyadari betapa kompleks tugas
seorang panglima ABRI, sehingga ia masih memerlukan Teddy Rusdy. Cerita itu mengonfirmasi bahwa "De-Benny-Sasi" memang pernah.
Akhir kata,
di masa pensiun, Teddy banyak menghabiskan waktu bersama keluarga, berolah
raga, dan menjalankan beberapa perusahaan yang ia dirikan bersama beberapa
koleganya.
Sumber : indonesiana.id
Comments
Post a Comment