Ini Dia Sejarah Pesantren "SITI DHUMILLAH", Cikal Bakal Dari Keinginan Teddy Rusdy

 

Sumber : Google.com

Setelah berpulangnya Teddy Rusdy pada 31 Mei 2018, Istri Teddy yaitu Sri pun harus melipat gandakan tenaganya agar pembangunan pesantren segera terwujud. Alhamdulillah pada tanggal 25 April 2019 prasasti Padepokan Santri Selo Giri “SITI DHUMILLAH” itu ditandatangani oleh Ibu Sri Teddy Rusdy yang menandakan bahwa pesantren telah selesai dibangun.

Prasasti tersebut diletakkan di depan pendapa pesantren. Batu tersebut merupakan guguran dari letusan Gunung Merapi dengan ukuran tinggi 170 cm, lebar 140 cm dan tebalnya mencapai 90 cm.

Setelah pesantren rampung dibangun bukan berarti ibu Sri bersantai ria. Pada nyatanya tidak mudah dalam mencari calon pengasuk untuk pondok yang mampu mengimplementasikan visi dari ibu Sri Teddy Rusdy tersebut. Hinggal dua tahun setelah berpulangnya Teddy Rusdy, ibu Sri pun masih mencari siapa yang tepat untuk mengurus pondok pesantren tersebut.

Sepulangnya perjalanan ibu Sri dari Konya, dirinya pun berkesempatan untuk menumpahkan seluruh beban batinnya kepada Habib Luthfi Bin Yahya di Pekalongan. Abah, begitu Ibu Sri memanggil Habib Luthfi, tidak hanya mendorong segera dilaksanakannya aktivitas di pesantren, tetapi beliau bahkan berkenan menjadi Pembimbing Pesantren Siti Dhumillah.

29 Oktober 2020, penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar di pesantren pun sidah dimulai. Pertama kali mengasuh 50 orang santri putra-putri yang terdiri dari anak yatim dan dhuafa secara gratis. Semoga dengan terwujudnya niat mulia ini dapat menjadi salah satu amal jariyah untuk Teddy Rusdy dan ibu Sri kelak.


Sumber : islami.co

Comments

Popular posts from this blog

Akhir Dari Operasi Pesawat "Woyla", Akankah Badan Intelijen RI Berhasil?

Terinspirasi Dari Novel Petualangan Hingga Buku Biografi, Teddy Rusdy Pun Mewujudkan Mimpinya

Aspadin Menyesalkan Adanya Berita Hoax Tentang Bahaya Konsumsi Air Galon Guna Ulang