Bersama Dengan Teddy Rusdy, L.B. Moerdani Berhasil Menyusun Sebuah Inteligence Community
Sumber : Google.com |
Setelah
meletusnya peristiwa “Malari”, Presiden Soeharto meminta langsung Mayjen L.B.
Moerdani untuk menata ulang intelijen RI. Dengan mengutamakan seluruh badan
intelijen ABRI, Kopkamtib dan nasional, yaitu Asisten Intelijen ABRI, Pusat
Intelijen Strategis, Asisten Intelijen Kopkamtib, Satuan Tugas Screening Pusat,
Satuan Tugas Intelijen Kopkamtib, dimana Mayjen L.B. Moerdani lah sebagai
pemimpin dan Wakil Kepala Bakin nya.
Tidak mudah
untuk menata ulang intelijen NKRI, khususnya reabilitas dan solidaritas
produk-produk intelijen Negara. Untuk menata ulang organisasi intelijen L.B.
Moerdani meminta waktu selama sepuluh tahun. Dalam hal ini dapat diartikan
bahwa L.B. Moerdani selama sepuluh tahun siap untuk tidak ganti jabatan dan
juga sekaligus tidak naik pangkat.
L.B.
Moerdani bersama Teddy Rusdy berhasil menyusun sebuah intelligence community
dari tujuh badan intelijen yang dipimpin oleh satu komandan. Ketika itu L.B.
Moerdani juga menjabat sebagai Wakil Kepala Bakin.
Dengan
intelijen yang solid dan terpusat, masa itu diibaratkan sebagai sebuah jarum
jatuh pun L.B. Moerdani “mendengar”. Intelijen menjadi sangat kuat, sangat sensitif,
dan powerfull.
Di dalam
buku yang bertajuk ‘Think Ahead: 70 Tahun Teddy Rusdy” dicatat, bahwa bersama
dengan Benny Moerdani, Teddy Rusdy berhasil membangun suatu sistem intelijen
yang solid, terpusat, realiable, akurat, relevan, dan timely untuk NKRI.
Sumber : matranews.id
Comments
Post a Comment