Ini Dia Kisah Haji Muhammad Zis, Kakek Teddy Rusdy Yang Dibuang Ke Pengasingan Boven Digoel

 

Sumber : Wikipedia

Pada akhir Desember 1949 kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) telah mendapat pengakuan dari Pemerintah Belanda dan juga telah diakui oleh dunia melalui Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Teddy Rusdy pun merasakan semakin banyak berkah karena Haji Muhammad Zis sudah kembali dari Boven Digoel, Papua (Irian Barat).

Siapa Haji Muhammad Zis? Beliau adalah kakek dari Teddy Rusdy, dimana beliau sudah lebih dari 10 tahun dibuang oleh Pemerintahan Kolonial Belanda. Pada saat itu usia Teddy Rusdy masih 10 tahun dan masih duduk di kelas 4 sekolah dasar yang disebut sebagai Sekolah Rakyat bertempat di Jaga Monyet, Petojo, Jakarta Pusat.

Kekek Teddy yang dikenal sebagai Yai Kepuh ini dipanggil oleh Teddy dengan sebutan Yai Zis. Sebutan Yai Kepuh itu sendiri adalah nama sebuah desa di Pandeglang, Banten dirinya merupakan aktivis Sarekat Islam (SI). Alasan Yai Zis dibuang oleh Belanda ke Boven Digoel adalah karena Yai Zis dinilai sebagai orang yang anti-Belanda, dirinya sudah ditawan oleh Belanda sejak tahun 1928.

Boven Digoel sendiri adalah tempat pembuangan para pejuang politik kemerdekaan yang didirikan oleh pemerintahan kolonial Belanda pada tahun 1927. Banyak juga pemberontak yang dibuang ke Boven Digoel ini dan meninggal disana dikarenakan terserang penyakit malaria dan TBC. Alhamdulillah Yai Zis dapat selamat dari belenggu tersebut dan pulang ke keluarganya setelah 21 tahun berpisah.

Saat kembali pulang pada keluarganya, ternyata istri dari Yai Zis nenek dari Teddy sudah menikah lagi dan telah memiliki dua orang putra. Pada saat kakek Teddy dibuang oleh Belanda, dirinya baru berusia 35 tahun. Yai Zis sendiri dilahirkan pada tahun 1894.

 

Comments

Popular posts from this blog

Akhir Dari Operasi Pesawat "Woyla", Akankah Badan Intelijen RI Berhasil?

Terinspirasi Dari Novel Petualangan Hingga Buku Biografi, Teddy Rusdy Pun Mewujudkan Mimpinya

Aspadin Menyesalkan Adanya Berita Hoax Tentang Bahaya Konsumsi Air Galon Guna Ulang