Awal Mula Peristiwa Pembajakan Pesawat DC-9 Garuda "Woyla"

 

Sumber : Google.com

Saat Jenderal M Jusuf, Menteri Pertahanan dan Keamanan, dengan Jenderal Leonardus Benjamin Moerdani, Asisten Intelijen Pertahanan dan Keamanan sedang menikmati makan siang di tengah Rapat Pimpinan ABRI, datanglah telegram dari Panglima Komando Pemulihan Keamanan dan Ketertiban (Pangkopkamtib), Jenderal Sudomo.

Keduanya pun langsung membaca isi dari telegram tersebut. Jenderal L.B. Moerdani pun langsung memerintahkan para wartawan untuk segera berkumpul.

“Saya diinstruksikan oleh Menhankam untuk memberitahukan bahwa hari ini, tanggal 28 Maret 1981, pukul 10.10 WIB telah terjadi pembajakan Pesawat DC-9 Garuda dalam penerbangannya antara Palembang dan Medan. Pesawat tersebut pada saat ini berada di Pelabuhan Udara Internasional Penang, Malaysia. Captain Pilot-nya bernama Herman Rente. Soal ini sekarang diambil alih oleh Departemen Hankam,” kara Jenderal L.B. Moerdani didepan para wartawan.

Suaranya tetap tenang, namun raut mukanya mengeras dan matanya pun nyalang. Jenderal L.B. Moerdani pun dengan cepat langsung menuju ke Jakarta. Begitu tiba di Bandara Halim Perdanakusuma, L.B. Moerdani pun langsung disambut oleh tangan kanannya yaitu, Kolonel Teddy Rusdy.

Sejak saat itu, Teddy pun tidak pernah lepas dari samping Jenderal L.B. Moerdani. Sambil berjalan, Teddy melaporkan bahwa dirinya sudah menyiapkan pesawat yang sama dengan DC-9 Garuda yang dikenal dengan Pesawat Woyla, untuk dijadikan latihan tim penyelamat.


Sumber : tribunnews.com

Comments

Popular posts from this blog

Akhir Dari Operasi Pesawat "Woyla", Akankah Badan Intelijen RI Berhasil?

Terinspirasi Dari Novel Petualangan Hingga Buku Biografi, Teddy Rusdy Pun Mewujudkan Mimpinya

Aspadin Menyesalkan Adanya Berita Hoax Tentang Bahaya Konsumsi Air Galon Guna Ulang