Ini Dia Cara Membaca dan Memahami Label Gizi Pada Kemasan

Sumber: google.com

Untuk memahami label gizi pada kemasan merupakan salah satu solusi agar kita lebih cerdas dalam menentukan pilihan produk pangan yang sesuai dengan kebutuhan tubuh. 

Tidak hanya itu, memahami label gizi juga akan memberi kita informasi mengenai seberapa besar sumbangan zat gizi tertentu yang berasal dari produk pangan yang dikonsumsi.

Demikian dikatakan Dr. Rimbawan dari Departemen Gizi Masyarakat Institut Pertanian Bogor, dalam webinar Nestle bertajuk Cara Cerdas Memilih Produk Pangan dengan Logo “Pilihan Lebih Sehat” beberapa waktu lalu.

Lalu, bagaimana cara memahami label gizi pada produk pangan untuk memastikan asupan makanan dan minuman sesuai dengan kebutuhan tubuh? Simak aparan dari Dr. Rimbawan berikut.

1. Lihat daftar bahan

Label gizi tersebut memberi gambaran umum mengenai komposisi bahan penyusun produk pangan olahan. Bahan-bahan disusun dari jumlah maksimum hingga jumlah paling sedikit. "Komposisi yang ditulis paling depan, itulah yang jumlahnya paling banyak," kata Rimbawan.

Misalnya, sebuah produk mencantumkan bahan penyusun sebagai "gula, air, dan konsentrat buah". Itu artinya, sebagian besar produk terbuat dari gula dan bahan yang paling sedikit adalah konsentrat buah.

2. Perhatikan bahan yang berisiko terhadap kesehatan

Di antaranya termasuk gula, garam, dan lemak. Kandungan yang tinggi pada ketiga bahan tersebut kerap dikaitkan dengan beragam masalah kesehatan, seperti obesitas, masalah jantung koroner, stroke, hingga diabetes. Prinsipnya, lebih sedikit jumlahnya, maka lebih baik.

3. Perhatikan kandungan nilai gizi

Informasi nilai gizi pada kemasan dapat diberikan dalam satuan per saji, per 100 gram, atau per 100 ml, serta disajikan pula persen terhadap Angka Kecukupan Gizi yang dianjurkan. Anda bisa membandingkan kandungan zat gizi dari berbagai merek pangan tertentu.

Rimbawan mengatakan untuk memerhatikan juga kandungan vitamin, mineral, serat, dan protein yang masih harus ditingkatkan konsumsinya bagi sebagian masyarakat Indonesia. Jika ada logo "Pilihan Lebih Sehat", maka produk itu punya kadar zat gizi tertentu yang lebih baik untuk kesehatan dibandingkan produk sejenis.

4. Dapatkan nilai lebih

Periksalah harga per sajian produk pangan dan cek berapa banyak porsi yang bisa didapat dari kemasan yang ada. Dua hal bisa Anda perhatikan, yakni berat bersih yang merupakan jumlah produk di dalam kemasan, juga jumlah porsi dalam kemasan yang bisa membantu Anda memutuskan apakah produk itu sebanding dengan harganya.

5. Perhatikan densitas energi

Kepadatan energi mengacu pada rasio kalori terhadap berat makanan. Lebih sedikit kalori per takaran saji pada umumnya lebih baik untuk mengatur berat badan. Pangan dengan densitas energi lebih rendah akan membantu konsumen merasa kenyang karena ukuran porsi relatif lebih besar, tapi jumlah kalori relatif rendah.

6. Pahami klaim pangan

Pahamilah bahwa produk yang diklaim nol kalori sebetulnya bisa mengandung hingga empat kalori per porsi. Sedangkan produk bebas lemak bisa mengandung hingga 0,5 gram lemak per porsi. Sedangkan produk rendah lemak bisa memiliki tiga gram untuk produk padat dan 1,5 gram lemak untuk produk cair.


Sumber: Ayobandung.com

Comments

Popular posts from this blog

Akhir Dari Operasi Pesawat "Woyla", Akankah Badan Intelijen RI Berhasil?

Terinspirasi Dari Novel Petualangan Hingga Buku Biografi, Teddy Rusdy Pun Mewujudkan Mimpinya

Aspadin Menyesalkan Adanya Berita Hoax Tentang Bahaya Konsumsi Air Galon Guna Ulang